![]() |
Sisa butiran es yang turun bersama hujan lebat disertai angin kencang |
Garis Merah- Wilayah Kota Mataram, Sabtu (10/12) diguyur hujan lebat disertai angin kencang dan juga butiran es sebesar kerikil.
Warga mengaku kaget karena ini pertama kali melihat butiran es yang ikut jatuh bersaama hujan tersebut. Bahkan mereka mendengar atap rumah sepeti dilempar batu.
Afandi warga di seputaran Ampenan mengatakan dirinya baru pertama kali melihat hujan es di Mataram.
"Banyak yang jatuh sebesar kerikil, saya kaget atap rumah kayak dilempar gitu, ini banyak dihalaman rumah sisa butiran es nya," ujar Afandi.
Sementara Badan Meterologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menyebut fenomena hujan es atau dalam meteorology dikenal dengan _hail_ merupakan fenomena cuaca yang jarang terjadi khususnya di Indonesia, Namun fenomena ini umumnya wajar terjadi pada masa transisi atau masa peralihan musim atau ketika musim hujan.
Prakirawan BMKG STAMET ZAM Agastya Ardha Chandra Dewi menjelaskan penyebab utama dari hujan es ini adalah awan Cumulounimbus atau dikenal juga dengan awan Cb.
Awan Cb yang dihasilkan dari pemanasan yang kuat di permukaan dan labilnya udara di wilayah tersebut mampu menghasilkan tinggi puncak yang signifikan yakni lebih dari 5 km dengan suhu puncak yang sangat dingin dapat berpotensi menghasilkan hujan es.
Hujan es dapat dihasilkan awan Cb ketika awan tersebut mengalami proses updraft yang kuat dan mendorong partikel es tersebut jatuh ke permukaan dan umumnya diikuti oleh hujan lebat petir serta angin kencang sebagai hembusan kuat dari awan Cb tersebut,
Ketika terjadi fenomana tersebut lanjut Agastya masyarakat diharapkan segera berlindung di tempat yang aman dan sebaiknya tidak beraktivitas diluar ruangan, disebabkan potensi cuaca ekstrim juga dapat bersamaan terjadi yakni hujan lebat disertai petir serta angin kencang yang dihasilkan awan Cb.
"Serta himbauan kami, sebagian wilayah NTB sudah memasuki musim penghujan," ujarnya.
Masyarakat dihimbau lebih waspada terkait peningkatan curah hujan yang akan terjadi sampai puncak musim hujan yang di prakirakan akan terjadi pada bulan Januari.
Pada saat musim penghujan, hujan lebat di sertai petir dan angin kencang masih akan berpeluang terus terjadi, masyarakat dihimbau lebih mewaspadai dampak yang di timbulkan seperti banjir, genangan air, longsor, pohon tumbang, puting beliung, angin kencang hingga hujan es.(GM1)
0 Komentar