Breaking News

Ketua BPD PHRI NTB Kritik Keras ITDC, Wolini: Jangan Merasa Hebat Sendiri

Ketua BPD PHRI NTB Ni Ketut Wolini ingatkan ITDC agar tidak merasa hebat sendiri

Garis Merah- Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Nusa Tenggara Barat Ni Ketut Wolini melayangkan kritik keras terhadap BUMN ITDC Mandalika yang bakal menggelar MotoGP pada bulan Oktober. 

Kepada media ini usai mengikuti diskusi publik bertema Mandalika: Jalan NTB Menuju Makmur Mendunia yang digelar oleh Forum Wartawan Parlemen NTB di Mataram, Selasa 23 September 2025 Wolini meminta agar ITDC tidak merasa hebat sendiri dalam persiapan penyelenggaran balap motor kelas dunia tersebut. 

Wolini mengaku PHRI NTB tidak pernah diajak berkoordinasi selama penyelenggaraan MotoGP. 

Dia mengatakan keberadaan PHRI sangat penting dalam menyediakan akomodasi bagi wisatawan atau pengunjung yang menonton MotoGP. 

"Selama ini kami tidak pernah dilibatkan ataupun berkoordinasi, adapun rapat koordinasi yang dilakukan bisa di bilang last minute, sebulan sebelum penyelenggaraan MotoGP baru kami diajak rapat," kata Wolini. 

Wolini menilai seri ke empat pelaksanaan MotoGP di Mandalika pada tahun ini menjadi event yang buruk. Dia mencontohkan hingga hari ini tingkat hunian kamar hotel di Lombok baru mencapai 60-70 persen. 

Dibandingkan pada tahun lalu hunian kamar ataupun pemesanan kamar hingga menjelang pelaksanaan MotoGP tahun ini sangat rendah. 

"Event MotoGP tahun ini saya lihat tidak baik baik saja, pemesanan kamar dan hunian kamar baru mencapai 70 persen, biasanya dulu sebulan sebelum pelaksanaan tingkat hunian kamar mencapai 100 persen," jelasnya. 

Wolinipun mengingatkan ITDC agar tidak merasa hebat sendiri. Menurutnya semua pihak harus dilibatkan dalam persiapan MotoGP. Mantan Kepala Bidang Pemasaran di Dinas Pariwisata NTB ini menilai gaung MotoGP pada tahun ini tidak semeriah tahun sebelumnya. 

"Kita harus akui gaung dan promosi MotoGP tahun ini tidak seperti dulu, tidak semeriah dulu, gaung nya minim, bagaimana bisa menarik pengunjung sementara mungkin banyak yang tidak tahu ada MotoGP di bulan Oktober mendatang," ucap Wolini kesal. 

Dia berharap pada tahun depan persiapan MotoGP dilakukan lebih matang dan semua stake holder dilibatkan dan kordinasi antar stake holder akan terjalin intensif. 

"Harapan saya tahun depan minimal 6 bulan sebelum penyelenggaraan MotoGP harus sudah dilakukan persiapan, rapat koordinasi antar pihak sehingga persiapan benar benar matang, sehingga promosi MotoGP juga lebih besar dan mampu menarik penonton dan pengunjung lebih banyak," tandas Wolini. 

Pada event MotoGP tahun ini MGPA menargetkan jumlah penonton sebanyak 121ribu orang. Sementara data tiket yang telah terjual hingga hari ini baru mencapai 30 ribu lembar tiket. Jumlah ini masih jauh dari target sementara MotoGP Mandalika pada tahun ini akan digelar pada tanggal 3 hingga 5 Oktober 2025.(GM1) 

0 Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close