Redaksi
Juli 31, 2022, Juli 31, 2022 WIB
Last Updated 2022-07-31T03:18:49Z
Badan Penyuluhan Pertanian dan PerkebunanBapeltabun NTBEkonomiHarga PorangHendronYulistionoPorang

Bapeltabun NTB Gelar Pelatihan Pemasaran dan Kemitraan Porang Bagi Staf Lapangan

20 staf lapangan terjun langsung ke lokasi penanaman porang

Garis Merah- Menurunnya harga porang di Nusa Tenggara Barat menjadi perhatian bagi Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan (Bapeltabun) Provinsi Nusa Tenggara Barat. 


Untuk dapat memberikan pemahaman terkait materi pemasaran, meningkatkan kemampuan dan keterampilan petani dalam memasarkan komoditi pertanian tanaman pangan ini, Bapeltabun NTB menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi 20 staf lapangan yang berasal dari Kabupaten lombok tengah, kabupaten lombok timur, kabupaten dompu, dan kabupaten Bima. 


Kepala Bapeltabun NTB  H. Hendro Yulistiono, SP. M. Si dalam sambutannya mengatakan nanti dalam praktik lapangan akan berkunjung ke koperasi petani porang untuk melihat mekanisme pemasaran porang kepada staf lapangan. 


Diharapkan dengan pelatihan ini staf lapangan dapat membantu petani porang dalam memfasilitasi memasarkan hasil pertanian mereka dengan harga yang memuaskan. 


"Adapun output dari Bimtek ini yaitu untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan staf lapangan dalam memahami tata niaga porang, dimana saat ini harga porang lagi turun, dengan bimtek ini akan membantu petani memasarkan porang nya," urainya. 


Seperti diketahui harga porang saat ini anjlok berkisar Rp. 3000 hingga Rp. 4000 per kilogram bongol porang. Sebelum wabah Covid-19 harga porang melejit hingga Rp. 9.000 per kilogram.  Namun sejak Covid-19 pasaran porang di NTB menjadi lesu. 


Petani porang di NTB menjual porang ke wilayah Jawa terutama ke Jawa Timur yang menjadi pembeli terbesar porang dari NTB. 


Metode Bimtek dan pelatihan ini digelar secara partisipatif, diskusi, pelatihan dan praktek lapangan. 

Praktek lapangan sendiri di ikuti peserta Bimtek dengan mengunjungi Koperasi Porang Gumi Berkah Desa Andalan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara.


Di koporasi ini peserta Bimtek  mempelajari pemasaran dan kemitraan Porang yang dilakukan oleh koperasi. 

Putra Anom ketua Koperasi Porang Gumi Berkah mengatakan selama ini penjualan porang melalui koperasi yang bekerjasama dengan perusahan yang berasal dari Jawa Timur. 


Namun sejak Covid-19 pernintaan akan porang menurun drastis. Tertutupnya akses ke luar negeri membuat permintaan porang menjadi tersendat. 

"Sejak covid-19 permintaan terus menurun, hasil panen kita menumpuk, lesunya harga porang karena permintaan yang menurun sementara hasil panen melimpah," ujarnya. 


Ia berharap dengan semakin membaiknya kondisi saat ini permintaan porang akan kembali membaik. Ia optimis porang akan kembali menjadi komiditi yang prospek nya cerah. 


"Semoga saja, kita lihat kondisi saat ini sudah mulai membaik, semoga permintaan juga makin meningkat, komunikasi dengan calon pembeli juga tetap dilakukan, semoga harga porang kembali tinggi," tutupnya penuh harap.(GM1).