![]() |
Ketua Kormida NTT Petrus Cristian Mboiek berose bersama kontingen Fornas dan tokoh flobamora ntb |
Garis Merah- Festival Olahraga Masyrakat Nasional (Fornas) ke VIII yang digelar di Provinsi Nusa Tenggara Barat resmi di buka oleh Menko Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono, Sabtu 26 Juli 2025.
Kontingen dari berbagai provinsi juga siap berlaga di festival Olahraga yang dirangkai dengan rekreasi ini. Tidak terkecuali Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pada Fornas ke VIII ini kontingen dari NTT membawa skuad yang minim. Hanya 30 orang terdiri dari pegiat, pelatih dan official. Adapun jumlah Inorga yang diikutipun hanya lima Inorga.
Ketua Kormida NTT Petrus Cristian Mboeik kepada media ini menyatakan meski membawa skuad yang minim tetapi semangat untuk datang ke NTB tetap diusung setinggi mungkin.
Bang Cris panggilan akrabnya menyatakan minimnya skuad tidak membuat semangat kontingen NTT dalam Fornas ke VIII mengendur.
"Walaupun jumlah kami sedikit dan Inorga pun hanya lima tetapi semangat kami tetap membara mengikuti Fornas ini," kata anggota DPRD NTT ini.
Cristian juga memberikan apresiasi yang tinggi untuk Pemprov NTB yang mampu menjadi tuan rumah Olahraga bertaraf nasional.
Menurutnya Pemerintah Provinsi NTt harus berlajar ke NTB menjadi tuan rumah untuk event berskala nasional.
Terlebih katanya NTB dan NTT bakal menjadi tuan rumah pada Pekan Olahraga Nasional pada tahun 2028 mendatang.
"NTB luar biasa pembukaan yang megah dan meriah, saya berikan apresiasi yang tinggi ke pak gubernur, apalagi Fornas ini kata pak gubernur sebagai ajang pemanasan pon 2028, NTT harus belajar dari NTB menjadi tuan rumah," kata Kader Nasdem NTT. Ini.
Cristian juga mengakui dari sisi persiapan sebagai tuan rumah PON 2028, NTT kalah satu langkah dari NTB. Anggota DPRD NTT ini mengkritik Pemprov NTT yang sepertinya tidak siap menjadi tuan rumah event Olahraga berskala nasional tersebut.
"Saya harus akui ntb lebih siap menjadi tuan rumah di banding ntt, sampai hari ini pemprov ntt sepertinya masih bingung dan alasannya selalu tidak ada anggaran," ucapnya mengkritik pemprov ntt.
Kader Nasdem ini juga menyatakan kesadaran semua pihak dalam melihat peluang untuk mendongkrak perekonomian masyarakat melalui event nasional masih lemah.
"Multi player efek saat ada event nasional sangat terasa contoh Fornas di NTB dengan anggaran Rp 28 miliar target perputaran ekonomi sampai Rp 100 miliar, satu contoh saja saya dari Surabaya ke lombok terpaksa diundur karena tiket kosong artinya tingkat kunjungan kesini sangat tinggi dan tentunya akan berdampak pada ekonomi daerah," kata Cristian.
Da berharap Pemprov NTT lebih serius lagi dalam mempersiapkan event nasional terutama PON 2028 dimana pembukaan event Olahraga nasional tersebut akan digelar di NTT.
"Semoga pemerintah mempersiapkan semuanya, tersisa tiga tahun sebelum kick off, saya berharap kita semua di ntt harus mendukung event yang bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat dan daerah," tutupnya.
Sementara tokoh NTT yang berkiprah di NTB sebagai Ketua Asosiasi travel agen (ASITA) NTB Dewantoro Umbu Joka juga mengatakan NTT harus mulai melirik sport tourism.
Dampak ekonomi dari event berskala nasional dan internasional kata Dewantoro akan terasa apabila kedatangan ribuan peserta.
PON 2028 kata Dewantoro adalah event nasional yang harus dimanfaatkan selain sebagai kegiatan olahraga juga harus manfaatkan untuk mempromosikan pariwisata di NTT.
"Ini peluang yang bagus untuk mempromosikan pariwisata, sport tourism lagi booming dan multiplayer efeknya sangat terasa, saya mendukung pemprov ntt menjadi tuan rumah PON 2028 bersama ntb," Pungkasnya.GM1)
0 Komentar