![]() |
Tanaman hias Janda Bolong, Foto/ Casa Indonesia |
Mataram-Dimasa pandemi menanam tanaman hias menjadi trend dimasyarakat. Berbagai jenis tanamam hias mulai diburu. Selain menghilangkan suntuk tanaman hias ini juga dapat memberikan suasana baru.
Salah satu jenis tanaman hias yang kini jadi primadona adalah tanaman hias janda bolong. Dimasa pandemi ini tanaman hias janda bolong menjadi primadona, harga tanaman hias janda bolong ini mencapai jutaan rupiah.
Bahkan harga tanaman hias janda bolong setara dengan harga mobil tergantung jenisnya. Semakin langka harganya nya pun semakin melejit.
Janda bolong adalah tanaman yang berasal dari keluarga Monstera. Tanaman yang memiliki nama latin Monstera andosonii ini punya keunikan, yakni daun dengan lubang-lubang yang terbentuk alami.
Selain janda bolong, ada beberapa tamanan lain dalam keluarga Monstera yang cukup memikat. Dirangkum dari Monstera Plant Resource, terdapat 48 spesies Monstera. Namun, hanya ada beberapa jenis saja yang dikenal oleh masyarakat.
Peneliti LIPI Yuzammi menjelaskan janda bolong merupakan tanaman dari suku Araceae atau talas-talasan. Lebih spesifik, janda bolong masuk dalam marga Monstera, tanaman yang berasal dari Amerika Tropis sama halnya dengan Anthurium dan Philodendron.
"Marga Monstera ini memiliki sekitar 38 spesies, yang salah satunya adalah Monstera adansonii atau yang kita kenal di Indonesia dengan nama dagang janda bolong," kata Yuzammi seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.
Dari sejumlah sumber, menurut Yuzammi, nama janda bolong berasal dari bahasa Jawa. Karakteristik daun Monstera adansonii yang bolong membuat masyarakat Jawa menyebutnya dengan ron phodo bolong yang berarti daun pada bolong.
Jika diucapkan secara singkat, maka terdengar seperti ron dho bolong. Pengucapan ron dho terdengar hampir sama dengan rondo yang berarti janda.
Kultur budaya dan stereotip di Indonesia membuat nama ini semakin melekat pada Monstera adansonii.
"Dalam kultur masyarakat kita, kata janda sudah identik dengan tidak perawan lagi, dengan kata lain kasarnya disebut bolong. Nah, dengan bentuk daun yang bolong-bolong tersebut, maka 'seakan-akan' identik dengan kondisi seorang janda, maka nama tersebut menjadi langsung populer dan ngetrend di pasar tanaman hias," kata Yuzammi.
Menurut Yuzammi, sifat manusia yang lebih mudah mengingat sesuatu yang aneh dan sensasional semakin membuat janda bolong terkenal. Sebagian orang memanfaatkan situasi ini untuk mencari keuntungan.(GM1)
0 Komentar