 |
| Kadishub NTB Ervan Anwar mengatakan pemprov NTB menjajaki kemungkinan penerbangan langsung Lombok-Jeddah |
Garis Merah- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjajakan peluang penerbangan langsung dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (Bizam) Lombok menuju Jeddah, Arab Saudi dan Pert, Australia.
Kepala Dinas Perhubungan NTB, Ervan Anwar mengatakan peluang penerbangan langsung ke Jeddah, Arab Saudi terbuka lebar usai pemerintah secara resmi melegalkan ibadah umrah dapat dilakukan secara mandiri tanpa harus melalui biro perjalanan atau penyelenggara perjalanan ibadah umrah.
"Kemungkinan itu bisa saja. Karena untuk haji saja kan bisa, apalagi jamaah travel umrah banyak, belum lagi yang mandiri," ujarnya di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan peluang pembukaan rute internasional Lombok-Jeddah sangat terbuka mengingat banyaknya jamaah umrah asal NTB setiap tahun berangkat ke Tanah Suci, Arab Saudi. Terlebih lagi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB juga memiliki rencana menjadikan Bizam menjadi embarkasi umrah untuk wilayah Indonesia Tengah dan Timur.
Meski begitu, pemerintah perlu melihat data penerbangan dalam satu bulan menuju Arab Saudi. Jika memungkinkan, penerbangan dari Bandara Lombok menuju Jedda bisa dilakukan dengan mengatur ritme penerbangan.
"Tapi ini baru rencana atau wacana kalau memungkinkan kenapa tidak. Tentu nanti dikaji secara komprehensif apakah layak apa tidak begitu," kata Ervan.
Saat ini, Pemprov NTB masih melakukan penjajakan dengan beberapa maskapai untuk pembukaan rute Jeddah, Arab Saudi menuju Bizam.
"Kita pasti akan mengkaji secara bisnis peluangnya seperti apa," ujarnya.
Dia pun menargetkan, pembukaan rute baru ini bisa terwujud tahun 2026 ini untuk menumbuhkan konektivitas NTB semakin luas ke kancah internasional.
"Ya bukan hanya antar wilayah di Indonesia, tapi juga ke luar negeri," ujar Ervan.
Menurutnya, upaya menambah konektivitas udara ini juga menjadi bagian dari strategi Gubernur NTB untuk membangkitkan sektor pariwisata. Pemprov tengah menata berbagai destinasi wisata dan infrastruktur pendukung, termasuk rencana revitalisasi pelabuhan di Lombok Barat(GM1)
0 Komentar